Jumat, 22 Agustus 2025

Efek-Efek Terbaru di Dunia Pergitaran: Tren yang Wajib Diketahui Gitaris Masa Kini


    Dunia gitar terus berkembang, bukan hanya dari segi instrumen, tetapi juga pada efek gitar yang semakin inovatif. Kalau dulu kita hanya mengenal distorsi, delay, chorus, dan wah-wah, kini perkembangan teknologi menghadirkan efek-efek terbaru yang lebih kreatif, praktis, bahkan futuristik.

Buat kamu para gitaris, yuk simak apa saja efek terbaru di dunia pergitaran saat ini!


1. Multi-FX Digital dengan AI

Teknologi artificial intelligence (AI) kini sudah masuk ke dunia efek gitar. Beberapa produsen menghadirkan efek digital cerdas yang bisa menyesuaikan tone sesuai genre atau bahkan meniru karakter sound gitaris terkenal.

  • Contoh: Neural DSP Quad Cortex, Mooer GE300 Lite.

  • Kelebihan: Bisa modeling ampli & efek dengan detail realistis, sekaligus punya fitur update berbasis cloud.


2. Synth & Ambient Effects

Efek synth untuk gitar semakin populer, terutama di genre ambient, shoegaze, hingga pop modern. Efek ini membuat gitar terdengar seperti instrumen lain, misalnya synth pad, strings, atau suara kosmik.

  • Contoh: Boss SY-200, Electro Harmonix Synth9.

  • Cocok untuk: Eksperimen soundscape, musik cinematic, dan gitaris kreatif.


3. Polyphonic Pitch Shifter

Kalau dulu efek pitch shifting sering bermasalah saat dimainkan dengan akor, sekarang ada polyphonic pitch shifter yang bisa membaca semua nada sekaligus dengan akurasi tinggi.

  • Contoh: Digitech Whammy DT, Eventide PitchFactor.

  • Manfaat: Bikin suara gitar lebih tebal, bisa turunin atau naikin tuning tanpa perlu ganti senar.


4. Cabinet & IR Loader Modern

Sekarang banyak gitaris meninggalkan ampli besar dan beralih ke Impulse Response (IR) untuk simulasi cabinet. IR Loader bisa membuat gitar terdengar seperti dimainkan lewat ampli tabung legendaris, tapi cukup lewat pedal atau software.

  • Contoh: Two Notes Torpedo, Walrus Audio ACS1.

  • Kelebihan: Praktis, sound realistis, gampang untuk rekaman home studio.


5. Mini Pedal dengan Teknologi Besar

Tren pedal mini masih sangat populer. Ukurannya kecil, tapi fiturnya tidak kalah dari pedal ukuran standar. Cocok untuk gitaris yang ingin board ringkas tapi powerful.

  • Contoh: TC Electronic Mini Series, Mooer Micro Pedal.

  • Keunggulan: Hemat tempat, harga relatif lebih ramah, kualitas tetap oke.


6. Loop Station Generasi Baru

Efek looper kini semakin pintar dengan fitur layer unlimited, drum machine, bahkan koneksi Bluetooth. Cocok buat gitaris solo atau busker yang ingin tampil hanya dengan gitar dan efek.

  • Contoh: Boss RC-600, Line 6 DL4 MkII.

  • Kelebihan: Bisa bikin satu orang terdengar seperti full band!


7. Hybrid Analog-Digital Pedal

Beberapa produsen kini merilis pedal hybrid, yaitu efek analog dengan kontrol digital. Jadi gitaris tetap mendapat warmth khas analog, tapi dengan kemudahan preset dan kontrol modern.

  • Contoh: Strymon Sunset, Source Audio Collider.


Kesimpulan

Dunia efek gitar terus bergerak maju. Dari AI-powered multi-FX, efek synth modern, hingga IR loader dan pedal hybrid, semua memberi kebebasan lebih besar bagi gitaris untuk bereksperimen.

Kalau kamu seorang gitaris, sekarang saat yang tepat untuk mencoba tren efek terbaru dan menemukan karakter suara unik yang bikin permainanmu makin menonjol.

“Royalti Musik di Tengah Polemik: Apa yang Sedang Viral dan Mengapa Kita Perlu Peduli?”


What's Happen ?

    Belakangan ini, pemberlakuan royalti atas penggunaan musik di berbagai kegiatan publik. seperti di kafe, restoran, hingga acara pernikahan menjadi sorotan utama publik. Isu ini ramai diperbincangkan karena dianggap membebani para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) dan mengundang kontroversi luas


Source : Tempo+1The Jakarta Post.

Royalti di Acara Pernikahan

Baru-baru ini mencuat bahwa penggunaan musik dalam acara pernikahan bisa dikenakan royalti sebesar 2% dari total biaya acara. Misalnya, jika total penyelenggaraan pesta adalah Rp 60 juta, maka royalti yang harus dibayar bisa mencapai Rp 1,2 juta

Source : Tempo.

Kontroversi di Ruang Usaha Publik

Pelaku usaha, terutama UMKM seperti kafe dan restoran, dibuat resah karena kewajiban membayar royalti terhadap musik latar dianggap memberatkan. Pada satu kasus, disebutkan estimasi tarif royalti bisa mencapai Rp 120.000 per kursi (seat)—angka yang cukup signifikan jika dikali banyak kursi

Source :Reddit.

Beberapa pebisnis pun memilih solusi kreatif—seperti memutar suara alam (burung, air mengalir)—untuk menghindari royalti, meski ternyata urutan audio tersebut juga memiliki hak cipta dan tetap bisa dikenakan biaya

Source : RedditFacebook.

Kontroversi di Ruang Usaha Publik

Pelaku usaha, terutama UMKM seperti kafe dan restoran, dibuat resah karena kewajiban membayar royalti terhadap musik latar dianggap memberatkan. Pada satu kasus, disebutkan estimasi tarif royalti bisa mencapai Rp 120.000 per kursi (seat)—angka yang cukup signifikan jika dikali banyak kursi Reddit.

Beberapa pebisnis pun memilih solusi kreatif—seperti memutar suara alam (burung, air mengalir)—untuk menghindari royalti, meski ternyata urutan audio tersebut juga memiliki hak cipta dan tetap bisa dikenakan biaya RedditFacebook.

 Reaksi Pemerintah dan Pembuat Regulasi

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, mendesak agar implementasi sistem royalti lebih bijak dan tidak memberatkan pelaku UMKM. Ia menyerukan agar perbaikan tata kelola dilakukan melalui institusi seperti LMK (Lembaga Manajemen Kolektif) maupun LMKN (Lembaga Manajemen Kolektif Nasional) agar sistem jadi lebih adil dan transparan VOI.

Selain itu, pemerintah terlihat berupaya menggodok revisi UU Hak Cipta agar pengaturan royalti bisa lebih pro-UMKM dan tidak menimbulkan beban yang membebani Tempo.

 Hak Cipta vs. Kemudahan Bisnis

Isu royalti ini mencuat bukan tanpa alasan. Di satu sisi, pembayaran royalti merupakan bentuk penghargaan terhadap kreativitas musisi dan pencipta lagu. Di sisi lain, bila implementasinya terlalu kaku atau mahal, usaha kecil bisa kesulitan bertahan.

Contoh:

  • LMK menawarkan lisensi blanket (satu paket seluruh lagu) berdasarkan jumlah kursi atau luas ruangan—yang kemudian dibagi ke pencipta lagu. Namun, kebijakan ini perlu diatur lebih transparan agar tidak membebani pemilik usaha kecil RedditHukumonline.

  • Alternatif royalty-free atau audio open-license bisa jadi solusi untuk mengurangi biaya, meski perlu diperhatikan ketentuan penggunaan setiap platform Reddit.

 Komentar public di forum dan platform

Di forum seperti Reddit, banyak yang menyindir situasi ini. Misalnya komentar:

"Sepertinya mereka harus kena royalti, ya? Biar suara 'horeg' sialan itu hilang."

"Ugh, gimana ya? Kafeku butuh musik santai bebas royalti."

Beberapa lainnya menyarankan:

"Rekam saja sendiri suara alamnya."

Walau terdengar lucu, komentar ini menggarisbawahi kebingungan dan kepanikan pelaku usaha terhadap aturan yang belum jelas Reddit.

Kesimpulan

Royalti musik kini tidak hanya topik untuk musisi, tapi juga menyentuh pemilik usaha dan masyarakat umum. Antara perlindungan hak cipta dan beban ekonomi pelaku UMKM.

Pemerintah via DPR menyuarakan perbaikan sistem, sementara masyarakat berbicara lewat media sosial. 
namun banyak yang menyebutkan opsi seperti royalty-free music, platform berlangganan, hingga lisensi blanket yang perlu dievaluasi

Gimana, apakah kalian terdampak ? apakah kalian mengalami juga ? Yaah Semoga lekas membaik yah....


Selasa, 19 Agustus 2025

Improvisasi Menggunakan "Hexatonic Scale"


  Salah satu ciri-ciri musik jazz yaitu adalah Ber-improvisasi. Namun dalam era yang semakin modern ini, sudah banyak sub genre yang bermacam macam juga menggunakan improvisasi untuk menambah nilai estetika dalam sebuah karya atau lagu. Dalam perkembangan tersebut sudah banyak gitaris atau guru-guru musik yang memberikan berbagai metode dan cara untuk berimprovisasi.

   Dalam teori musik, ada tiga cara yang efektif untuk ber-improvisasi yaitu sebagai berikut

1. Improvisasi menggunakan Chordal 

2. Improvisasi menggunakan  Skala Modus/ Modal.

3. Imporovisasi Menggunakan Licks

 Naah Pada kesempatan kali ini, Aku akan jelaskan baagaimana cara berimprovisasi menggunakan skala Hexatonik

Apa itu "Hexatonic Scale"?


Secara sederhana, Hexatonic Scale adalah tangga nada yang terdiri dari enam nada berbeda dalam satu oktaf. Kata “hexa” berasal dari bahasa Yunani yang berarti enam, dan “tonic” berarti nada.


Tidak seperti tangga nada mayor atau minor yang biasanya memiliki tujuh nada, hexatonic memberi ruang lebih longgar dan fleksibel, sehingga cocok untuk menciptakan warna musik yang segar dan berbeda.





Jenis-Jenis Hexatonic Scale

Hexatonic bukanlah satu tangga nada yang spesifik, melainkan kategori. Ada beberapa bentuk populer yang sering dipakai musisi:

1. Hexatonic Blues Scale

Bisa dianggap sebagai versi “modifikasi” dari pentatonik minor dengan tambahan blue note (b5).

Contoh:

C – Eb – F – F# – G – Bb


Skala ini sering dipakai gitaris blues, rock, hingga jazz untuk menghasilkan nuansa ekspresif.

2. Hexatonic Whole-Tone Scale

Tangga nada ini terdiri dari enam nada dengan jarak seluruh nada (whole step).

Contoh:

C – D – E – F# – G# – A#

Karakter suaranya cenderung ambiguitas tonal (tidak jelas mayor/minor) dan sering digunakan oleh komposer klasik modern maupun musik film untuk menciptakan kesan misterius atau melayang.

3. Hexatonic Augmented Scale

Skala ini tersusun dari pola semitone + minor third yang berulang.

Contoh:

C – D# – E – G – G# – B


Skala ini banyak dipakai dalam musik jazz dan fusion untuk memberikan warna eksotis dan tension pada improvisasi.

4. Hexatonic Major/Minor Variations

Beberapa musisi juga membuat variasi hexatonic dari tangga nada mayor atau minor dengan menghapus satu nada tertentu. Misalnya:

  • C Major Hexatonic: C – D – E – G – A – B (hilang nada F)
  • A Minor Hexatonic: A – C – D – E – G – B (hilang nada F)



Jenis ini sering dipakai karena lebih sederhana, tetapi tetap punya nuansa segar dibandingkan mayor/minor standar.

Fungsi dan Kegunaan Hexatonic Scale

Mengapa musisi menggunakan hexatonic scale? Berikut beberapa alasannya:


  1. Improvisasi lebih kreatif – Dengan mengurangi satu nada dari skala 7 nada, improvisasi jadi lebih “lega” tanpa banyak tabrakan.
  2. Memberi warna unik – Suaranya bisa lebih bluesy, jazzy, bahkan mistis tergantung jenis hexatonic yang dipakai.
  3. Cocok untuk eksplorasi – Musisi jazz, blues, hingga rock sering memanfaatkan hexatonic untuk keluar dari pola mayor-minor yang itu-itu saja.
  4. Mudah dipelajari – Bagi gitaris, pola hexatonic relatif gampang dimainkan karena mirip pentatonik, hanya dengan sedikit tambahan atau pengurangan nada.

    Contoh Penggunaan Hexatonic dalam Musik
  • Blues & Rock: Eric Clapton, Jimi Hendrix, dan Stevie Ray Vaughan kerap menggunakan hexatonic blues scale.
  • Jazz: John Coltrane dan Herbie Hancock memanfaatkan hexatonic augmented scale dalam improvisasi kompleks.
  • Klasik Modern: Komposer Claude Debussy dan Olivier Messiaen menggunakan whole-tone hexatonic scale untuk menciptakan kesan dreamy dan eksperimental.

Kesimpulan

Hexatonic scale adalah salah satu “senjata rahasia” dalam dunia musik. Dengan hanya enam nada, ia bisa menghadirkan beragam nuansa mulai dari bluesy, jazzy, eksotis, hingga misterius.

Bagi musisi, terutama gitaris atau improvisator, mempelajari hexatonic scale bisa membuka pintu baru dalam eksplorasi musik—lebih luas dari pentatonik, tetapi tidak serumit heptatonik.

Jika kamu ingin memperkaya permainanmu, coba masukkan hexatonic scale ke dalam improvisasi atau komposisi berikutnya. Siapa tahu, itulah yang membuat musikmu terdengar berbeda dan lebih berkarakter. Gaskeeeeeen !!!